MEREKA BILANG SAYA MONYONG
“OMESH GOMESH”
“Helen, seperti apa sih rasanya jatuh cinta?”
“Trinil, emangnya loe gak pernah jatuh cinta apa?”
Trinil menggeleng lemah. “cinta monyet sih pernahlah.Naksir-naksir cowok cakep, kan biasa. Tapi kalau jatuh cinta beneran, yang bikin hati gue dag-dig-dug gak karuan en termehek-mehek sih, gue belom pernah. Apalagi jatuh cinta yang kayak orang mabok macam loe ama Omesh!”
Helen tertawa.”Ah, payah loe, udah gede kok lom pernah jatuh cinta. Kalo gitu, belajarlah jatuh cinta pada Edwin. Dia kan pasangan loe,he he he.” Helen cengengesan mengejek.
“Sialan!” umpat trinil. Wajahnya yang pucat merengut”
“Bingung gue…huaaa…strees!”
“Stres kenapa? Emangnya apa yang loe pikirin?”
“Edwin!”
“Nah lo! Tuh loe mikirin dia ? jangan-jangan sebetulnya loe ada rasa kali sama si Edwin, he he he. Bibirnya seksi loh.taringnya mantab!” goda Helen.
“Idiiiih…apaan, sih?!” Trinil melotot,tapi di bibirnya ada sedikit senyum tersungging.”Fakta bahwa dia adalah pasangan gue, walau gue menyangkalnya , tetep aja bikin gue kepikiran . Dan ,gue gue gak bisa menepis pikiran itu ,Huh…!” keluh Trinil.
Helen tersenyum. “jangan ditolak atau disangkal, Trinil mengalir aja. Loe kan gak membenci Edwin. Jadi gak ada salahnya bertemen dulu. Kalo cocok, bolehlah ditingkatkan pada hubungan yang lebih serius. Kalo gak…hmm…siap-siap aja pacaran ama monyet, ha ha ha!”
“Sialan ! jangan gue mulu, dong . Gue serius. Gue takut ama karma. Gila aja, daripada pacaran sama monyet,mendingan sama Edwin,dong. Biar monyong ,dia kan baik” Trinil terlihat salah tingkah setelah mengucap kalimat itu.
“Nah !” dukung Helen.” Yang penting dia baik. Tampang urusan belakangan . Yah…walaupun mendingan baik sekaligus ganteng ,sih . kayak Omesh, he he.”
Trinil mencibir.”Omesh lagiii…Omesh lagi. Heran !” Trinil menggeleng –geleng kepala .”Aku juga betulnya gak mentingin tampangnya sih. Tapi mulut Edwin kaya selalu bikin aku ketawa duluan . Gimana mau romantis-romantisan kalo pacaran sama dia ? Yang ada juga sakit perut kebanyakan ngakak.”
“Kan enak bisa ketawa mulu. Pacaran ama Edwin bakal bikin hidup loe lebih ceria.”
“Masalahnya , walau Edwin memang baik,dia belum menunjukkan sesuatu yang special . Sesuatu yang bikin gue tau kalo gue aman berada di dekat dia. Sesuatu yang bikin gue bangga jadi pasangannya .”
“Apa yang loe cari,Trinil ?”
“Entahlah. Gue nge-blank kalo tentang cowok . Ceritakan tentang Omesh,Helen .Buat bahan referensi tentang arti sejati ,” pinta Trinil.
Helen tersenyum ,luruh karena kekasih jiwanya dijadikan referensi lelaki sejati. “Baiklah. Tapi ini rahasia,ya ? Omesh itu tertutup. Dia gak suka cerita masa lalunya . Gue aja gak tau banyak ,makanya , loe jangan bilang siapa-siapa kalo gue cerita ama loe,ya?”
Trinil mengangguk mantap. Penasaran.
***
Omesh Gomesh, hanya pemuda meksiko biasa sebelum Camatotz datang padanya di suatu malam , tepat di hari ulang tahunnya yang ke-20, pada akhir Desember 1705.
Waktu itu Omesh tengah terlelap . Dia lelah setelah seharian berpesta . Tidurnya tanpa dengkur dan mimpi . Begitu tenang dan damai . Suara tikus yang bergelodakan di atap tidak membuat tidurnya terganggu. Begitu juga saat Camatotz menyelinap dari lubang ventilasi di dinding . Dia tidak peduli, tetap bergeming dalam tidurnya .
Camatotz, manusia kelalawar penghisap darah. Dengan hidung yang tajam, gigi dan cakar yang besar dan juga tajam, bergairah luar biasa setelah melihat sosok Omesh. Pemuda yang tertidur itu memang tampan luar biasa . Dengan kemeja lusuh dan kancing yang terbuka memperlihatkan dada bidangnya dan perutnya yang kotak-kotak berotot, Omesh semain seksi di mata Camatotz. Gairah Camatotz memuncak, ingin mencicipi tubuh macho itu sebelum menghisap darahnya .
Ya… sial banget si Omesh… Camatotz yang dating padanya ternyata homo !
***
“Jadi , definisi pertama lelaki sejati yang pertama adalah bahwa dia berpenampilan menarik , tidak hanya bagi lawan jenis . Catat itu. Bawa bolpoint, gak?”
“Heleeeeen!” jerit Trinil frustasi.” Gak asik banget sih, loe?! Lagi seru-serunya kok cerita di potong dengan definisi gak valid kayak gitu!”
“hehe he,” Helen cengengesan tanpa merasa bersalah .”Selanjutnya kira-kira sendiri, dong. Eh, tapi ini rahasia ,loh.jangan sampai lo keceplosan sedikitpun tentang asal mula Omesh jadi vampire. Dia bakal malu luar biasa nanti.”
“Em… oke deh. Tapi gak nyangka juga euy, kalo pencipta Omesh manusia kelalawar ,homo lagi,kikikik. Betewe, maksudnya manusia kelalawar itu apa? Gak paham gue”
“Pada siang hari dia manusia, tapi malam hari dia jadi kelalawar. Dia hanya bisa menghisap darah kalo sudah berganti wujud menjadi kelalawar.”
“Ooo… ada ya , makhluk kayak gitu? Apa bedanya kita digigit vampire sama digigit vampire kelalawar ? Apa makhluk kayak gitu masih ada sampe saat ini?”
“Vampir yang digigit manusia kelalawar akan mempunyai nafsu yang lebih besar dalam segala hal. Emosinya meledak-ledak, gampang terbakar amarah, dan juga gampang.. hehe,gak usah gue kasih tau,ah. Untuk 17 th ke atas.” Helen mengerling.” Dan kayaknya sih, sekarang Camatotz udah punah, Gue gak pernah denger lagi cerita tentang Camatotz?” Helen mengedikkan bahu.
“Lanjut… apa yang terjadi kemudian? Setelah Omesh digigit?”
“Omesh terbangun dalam keadaan sakit luar biasa dan sangat lapar pada saat proses transformasi , Omesh lain.So,Omesh kalang kabut. Insting binatangya langsung muncul. Dalam kesakitan dan panas tiada tara , dia berburu .Malam itu juga , tiga manusia menjadi korbannya. Selanjutnya berkurang.”
Trinil terperangah ngeri. Melihat ekpresi Trinil , buru-buru Helen menambahkan ceritanya .”Jangan loe kira Omesh nyaman dengan hal itu . hatinnya bergolak . Dia orang baik , hanya saja nasibnya membuatnya menjadi monster , dan dia gak mampu melawan insting monsternya . kini hidupnya sudah lebih baik .”
Helen menarik nafas sejenak, lalu melanjutkan .” selama gue hidup bareng Omesh, gak pernah sekalipun dia kasar ke gue , sebaliknya dia , lembuuuut banget. Nah, definisi lelaki sejati nomor dua, selalu berusaha untuk jadi pahlawan bagi wanita yang dicintainya ,walau mungkin caranya agak keliru.”
“AHA!” Trinil menjentikkan jari.” Kalo Edwin bisa jadi pahlawan buat gue pasti luruh dan mau jadi pasangannya .May be…” Trinil mengangkat bahu.”Tapi gimana dia mau jadi pahlawan buat gue ya?, kalo gak pernah ada pertempuran…”gumam Trinil,lebih serupa pertanyaan pada diri sendiri.
…..^.^.....
Nama Kelompok : - Kevin Ikhwan M
- Roy Zulfikar
- Wr. Rido Hakim
- Zahrul Gunawan
- Anisa Widya Larasati
- Awalia Suci Wulandari
- Sri Puji Rohani
- Risma Hanifa
Analisis Unsur Intrinsik Pada Novel
1. Penokohan
o Trinil: karakter yg berkaitan dengan posisi= Tokoh Utama,Pemeran Utama
Karakter yg berkaitan dengan sifat= Pemarah
Karakter yg berkaitan dengan peran=Netral
o Helen: karakter yg berkaitan dengan posisi= Tokoh ke dua,Pembantu Tokoh Utama
Karakter yg berkaitan dengan sifat= Suka Bercanda
Karakter yg berkaitan dengan peran= Netral
o Edwin: karakter yg berkaitan dengan posisi= tokoh ketiga
Karakter yg beraitan dengan sifat= Baik
Karakter yang berkaitan dengan peran=Netral
o Omesh: karakter yg berkaitan dengan posisi= Tokoh Keempat
Karakter yg berkaitan dengan sifat= Lembut
Karakter yg berkaitan dengan peran= Netral
2. Alur cerita
o Maju-Mundur
3. Latar waktu
o Masa sekarang
o Masa lalu
Latar tempat
o Kampus
4. Pesan atau Amanat
o Yang penting dia baik, Tampang urusan belakangan.
o Dia berpenampilan menarik ,tidak hanya bagi lawan jenis,tapi juga sesame jenis.
o Selalu berusaha manjadi pahlawan bagi yg dicintainya.
5. Isi atau tema Kutipan Novel
o Mereka Bilang Saya Monyong, OMESH GOMESH.
memory of MTs... huummszz....