Pembuatan NaOH alNaOHolis 0,5 N
1.
Timbang 5 gram NaOH (kristal)
2.
Larutkan dalam labu ukur 250 ml dengan etanol
3.
Tambahkan etanol hingga batas labu (250 ml)
4.
Gosok larutan lalu beri label larutan NaOH 0,5 N
5.
Diamkan selama 24 jam dalam botol tertutup
6.
Saring
7.
Persiapkan standarisasi menggunakan HCl 0,5 N,
PP digunakan sebagai indikator
Pembuatan HCl 0,5 N
1.
Timbang HCl sebanyak 3,65 gram
2.
Larutkan dalam labu ukur 200 mL dengan aquades
3.
Tambahkan aquades hingga batas labu (200 mL)
4.
Gocok arutan lalu tutup rapat beri label HCl 0,5
N
Standarisasi HCl 0,1 N menggunakan NaOH 0,5 N
1.
Ambil 10 mL NaOH alNaOHolis yang telah dibuat
menggunakan pipet tetes
2.
Masukkan kedalam erlenmeyer
3.
Tambahkan 4 tetes indikator phenolptalein (PP)
ke dalam NaOH (larutan menjadi berwarna merah)
4.
Masukkan larutan HCl 0,5 N ekdalam buret 100 mL
hingga batas (angka 0)
5.
Titrasi larutan NaOH hati-hati hingga berwarna
kemerahan NaOH menjadi hilang (goyang-goyanglabbu erlenmeyer perlahan untuk
mencampur larutan).
6.
Catat volume HCl 0,1 N yang dipakai.
7.
Lakukan titrasi sebanyak 3 kali
Pembuatan larutan Na2CO3 0,1 N
1.
Timbang 0,53 gram Na2CO3 yang
telah di oven. (t= 120 s, T=180-280o) di atas gelas arloji
2.
Masukkan ke erlenmeyer tambah sedikit aquades
lalu diaduk
3.
Pindahkan ke labu ukur 100 mL
4.
Beri aquades hingga 100 mL
5.
Beri label
Pelarutan kristal PP
1.
Ambil beberapa bongkah PP
2.
Letakkan kedalam gelas beaker
3.
Beri 10 mL alNaOHol
4.
Aduk
Menghitung konsentrasi HCl yang tidak diketahui dengan
menggunakan larutan Na2CO3
1.
Ambil 10mL larutan HCl dengan konsentrasi
2.
Encerkan hingga volume = 100mL
3.
V1N1 = V2N2
4.
10mL.N1 = 100mL.N2
5.
N2 = 10/100 . N1
6.
N1 = 100/10. N2
7.
N1 = 10 . N2
Standarisasi
HCl di Na2CO3 0,1N
1.
Masukkan HCl dengan konsentrasi N2
kedalam buret hingga skala 0
2.
Masukkan 25mL larutan Na2CO3
0,1 N kedalam erlenmeyer
3.
Tetesi erlenmeyer dengan indikator PP (4 tetes).
Campur hingga homogen (merah)
4.
Titrasi larutan Na2CO3
dengan HCl hati-hati sambil digojok
5.
Hentikan titrasi saat
6.
Warna merah Na2CO3 hilang
7.
Catat volume HCl yang terpakai
Menghitung
normalitas HCl
Mek
HCl =
mek Na2CO3
VHCl
terpakai . N2 HCl = VNa2CO3
. NNa2CO3
N2
HCl = =
N2
HCl = ................. N
Penentuan
angka penyabunan
1.
Timbang 0,5 – 1 gr minyak.
2.
Masukkan kedalam labu alas bulat volume
100 mL.
3.
Tambahkan 50 mL larutan NAOH yang telah
distandarisasi ( larutan tidak bercampur )
4.
Reflug sampai larutan menjadi jernih ( ±
1,5 - 2 jam ). Larutan jadi homogen,
5.
Dinginkan larutan ( gunakan es )
6.
Encerkan larutan sampai 250 mL
7.
Ambil 25 mL larutan hasil pengenceran
lalu masukan ke dalam erlenmeyer
8.
Tambahkan PP (Phenolpthalein) ( 3 – 4
tetes )
9.
Tistrasi menggunakan HCL 0,1 N
10.
Titrasi dilakukan triplo ( 3 kali )
11.
Dilakukan eksperimen seperti diatas ,
tetapi tanpa minyak.
Penentuan
angka penyabunan
1.
Masukkan 50 mL larutan NAOH kedalam labu
alas bulat volume 100 mL.
2.
Reflug sampai larutan menjadi jernih ( ±
1,5 - 2 jam ). Larutan jadi homogen,
3.
Dinginkan larutan ( gunakan es )
4.
Encerkan larutan sampai 250 mL
5.
Ambil 25 mL larutan hasil pengenceran
lalu masukan ke dalam erlenmeyer
6.
Tambahkan PP (Phenolpthalein) ( 3 – 4
tetes )
7.
Tistrasi menggunakan HCL 0,1 N
8.
Titrasi dilakukan triplo ( 3 kali )
9.
Dilakukan eksperimen seperti diatas ,
tetapi tanpa minyak.
Penghitungan angka penyabunan
Massa
minyak = W gram
Untuk titrasi 25 mL larutan hasil penyabunan perlu =
V mL HCl 0,1 N
Maka untuk menitrasi
250 mL larutan hasil penyabunan perlu
=
atau =
0,5
=
=2VmL HCl 0,5 N
V NAOH 0,5 N yang diperlukan untuk
penyabunan = ( 50 – 2 V ) mL
Dalam 1000 mL NAOH 1 N terdapat 50 gram NAOH
, maka dalam 1000 mL NAOH 0,5terdapat = gram NAOH= 28 gram NAOH maka dalam ( 50 – 20
V) mL NAOH 0,5 N terdapat sehingga W gram minyak / lemak membutuhkan :
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 0,1 = V2 . 0,5
V1 =
V2 =